BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Makhluk hidup di alam ini menempati tempat-tempat tertentu
sesuai dengan habitatnya. Ada yang hidup di air, di tanah/darat, maupun di
udara. Tempat hidup di dunia ini tidak bertambah luas, sementara pertambahan
jumlah makhluk hidup relatif bertambah. Hal ini menyebabkan makin banyaknya
makhluk hidup yang menempati permukaan bumi sehingga ekosistem di muka bumi ini
semakin sempit.
Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan
antar makhluk hidup di dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan
menjalin hubungan dengan lingkungannya. Makhluk hidup sangat bergantung kepada
lingkungan. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk
ekosistem. Ekosistem merupakan tempat berlangsungnya hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sangat perlu memahami konsep
tentang ekosistem, komponennya dan cara untuk menjaga dan melestarikannya agar
makhluk hidup dan lingkungannya dapat tetap melangsungkan hidupnya.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Bagaimana satuan makhluk hidup dalam
ekosistem?
2. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
3. Apa saja komponen-komponen dalam
ekosistem?
4.
Bagaimana pola makanan dalam ekosistem?
5.
Apa jenis-jenis ekosistem?
6. Faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi ekosistem?
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1.
Memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Konsep Dasar Sains I
2.
Memahami hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3.
Mengetahui konsep
tentang ekosistem
4.
Memahami pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini
adalah Metode Literatur.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem
Kesatuan dari makhluk hidup disuatu tempat dengan lingkungan
tempat tinggalnya membentuk suatu kesatuan fungsional yang disebut Ekosistem.
Organisasi makhluk hidup dalam ekosistem:
1. Individu : satu makhluk hidup tunggal
yang berdiri sendiri
Contohnya : seekor ayam, seekor kambing, sebatang pisang.
2. Populasi : sekumpulan individu sejenis
yang tinggal pada waktu dan tempat tertentu.
Contohnya : sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh ekor
itik di kandang.
3. Komunitas : sekumpulan populasi yang
berbeda-beda yang tinggal disuatu tempat tertentu secara alami atau buatan.
Komunitas meliputi komunitas air dan komunitas darat.
Contoh komunitas air alami :
sungai, danau, laut
Contoh komunitas air buatan : akuarium, waduk, kolam
Contoh komunitas darat alami : hutan, padang
pasir, sabana
Contoh komunitas darat
buatan : sawah, ladang,
4. Lingkungan : semua yang terdapat diluar
atau disekitar makhluk.
a.
Lingkungan biotik :
terdiri dari makhluk hidup
b.
Lingkungan abiotik :
terdiri dari benda mati
5. Habitat : tempat suatu organisme
mempertahankan dan melakukan aktifitas kehidupan.
Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di darat dan
di air.
6. Ekosistem : kesatuan komunitas dengan
lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik.
7. Bioma : beberapa komunitas yang
membentuk ekosistem yang khas.
Contoh : hutan cemara, hutan jati.
8. Biosfer : lapisan permukaan bumi yang
digunakan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya
B. Pengertian Ekosistem
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang
ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G.Tansley pada tahun 1935,
walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun
1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan
dengan ekosistam mulai terbit cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi
di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai
berikut:
1.Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat
hubungantarstruktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi
ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem
yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang
tinggi.sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G.Tansley
berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen-komponen
ekosistem.
2. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan
hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang
saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem
mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang
berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
3. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan
secara kompleks didalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang
dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan
menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954
dalam Setiadi, 1983 ).
4. Ekosistem yaitu unit fungsional dasar
dalam ekologi yang didalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (biotik dan
abiotik ) dan diantara keduanya saling mempengaruhi (Odum, 1993).
5. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan
secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997).
6. Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi
yang tebentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya (Soemarwoto, 1983).
C.
Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat fisik
tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan
menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan
tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air,
penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang
berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan
nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan
dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses
fotosintesis.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk
kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
2. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan
peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri
dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b. Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia.
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat,
yaitu :
a. Konsumen I/primer adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b. Konsumen II/sekunder adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c. Konsumen III/tertier adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II.
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d. Konsumen puncak adalah konsumen
terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan
dimakan.
3. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan
makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.
D. Pola Makanan Dalam Ekosistem
Makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan makanannya bisa
dengan memproduksi makanan sendiri atau memperoleh dari luar.
1. Organisme Autotrof
Autotrof berasal dari kata autos artinya sendiri dan thrope
artinya makanan. Jadi organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat
makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di
lingkungannya dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari.
Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam organisme
autotrof dan pada umumnya adalah tumbuhan hijau. Contohnya tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, tumbuhan biji. Tumbuhan dalam ekosistem berkedudukan sebagai
produsen/penghasil.
2. Organisme Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata heteros artinya lain dan thrope
artinya makanan. Jadi organisme heterotrof adalah organisme yang mendapat
makanan dari makhluk lain. Di dalam ekosistem berperan sebagai konsumen dan
pengurai.
E.
Jenis-jenis Ekosistem
terbentuknya,
ekosistem dibedakan menjadi:
1. Ekosistem Alami
Ekositem alami adalah ekosistem yang terbentuknya secara
alamiah. Contohnya : danau, rawa, sungai.
Ekosistem alami dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu:
a. Ekosistem Darat (terestrial)
b. Ekosistem Air Tawar
c. Ekosistem Air Laut
Dibedakan menjadi 2, yaitu;
·
Ekosistem laut
berdasarkan daya tembus sinar matahari ke dalam air laut
-
Fotik : daerah yang masih
mendapat sinar matahari
-
Afotik : daerah yang
tidak mendapat sinar matahari
·
Ekosistem laut secara
fisik
-
Daerah Literal : daerah yang berbatasan dengan darat
- Daerah Neritik : daerah yang dalam ± 200m dari permukaan laut, masih tembus
cahaya matahari.
-
Daerah Batial : daerah yang kedalamannya mencapai 200-1500m
dari permukaan laut, sedikit cahaya matahari.
-
Daerah Abisal ; daerah yang kedalamannya lebih dari
1500m dari permukaan air laut, tidak tembus cahaya matahari
d. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai dibedakan atas tumbuhan yang cocok untuk
habitat tertentu atau formasi. Pemberian nama berdasarkan tumbuhan yang paling
banyak terdapat di daerah tersebut.
F.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
Penyebab perubahan ekosistem, antara lain:
1. Gangguan Alam
Misalnya banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung meletus
dan sebagainya.
2. Tindakan Manusia
Dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tindakan positif terhadap Ekosistem
·
Reboisasi, dengan
tujuan mencegah erosi dan banjir
·
Pembuatan Paru-paru
Kota, yang bertujuan untuk sebagai sumber oksigen dan mengurangi polusi
·
Membuat sengkedan
·
Pemupukan secara
teratur, bertujuan untuk menyuburkan tanaman dan mencukupi kebutuhan mineral
pada tanah
b. Tindakan Negatif terhadap Ekosistem
·
Penebangan hutan
secara sembarangan
·
Perburuan secara liar
3. Penggunaan Pestisida yang berlebihan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat
erat dan saling ketergantungan, karena
makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup membutuhkan
lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingungan
juga membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya
yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen
utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah
komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi
tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang
tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau
temperature, mineral dan gas.
Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu:
(1)Organisme Autotrof, adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri
dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di lingkungannya; (2)Organisme
Heterotrof, adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan
mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua,
yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem juga dapat
berubah karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya : gangguan
alam, tindakan manusia, penggunaan pestisida yang berlebihan dan sebagainya.
B.
Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan
lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus
menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan
hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling
ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Pratomo,
Suko dan Saefulrohman, Asep dan Nurjahnih, Mimin. 2007. Pendidikan Lingkungan di SD. Bandung: UPI PRESS.
Pratomo,
Suko dan Barlia, Lili. 2006. Basic
Pendidikan Lingkungan. Bandung: UPI PRESS.
Terampil.
(2010). Modul Pembelajaran IPA untuk
kelas IV SD/MI. CV Pustaka Bengawan
STAR.
(2002). Biologi untuk SLTP kelas 1.
Media Karya Putra.
WAJAR.
(2002).s LKS Biologi SLTP kelas 1. Jakarta: Graha Pustaka.